musik dalam blog

SMASH musersgfm.com Ada Cinta musersgfm.com – brought to you by mBoX Drive

Free Mp3 Uploads at mBoX Drive

Senin, 07 Oktober 2013

Kemampuan Menyusun Teks Pidato Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Kendari#

Nama        : ELVIANA
Stambuk    : A1D1 11 031



Nama Peneliti        : Iksan
Stambuk Peneliti    : A1D1 07 073
Judul Penelitian    : Kemampuan Menyusun Teks Pidato Siswa Kelas X SMA
Negeri 7 Kendari
Dosen Pembimbing    : Pembimbing I: Yunus, S.Pd., M.Pd.
NIP 19790703200212001
Pembimbing II: Lilik Rita Lindayani, S.Pd., M.hum.
197307282008012009
Tahun Skripsi        : 2012

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi karena menyuun teks pidato merupakan jenis menulis yang penting dikuasai siswa. Menyusun tekas pidato dikatakan penting karena siswa dilatih dan dituntut untuk mampu menentukan topic dan tujuan, cara menyusun kerangka pidato, dan menyusun teks pidato berdasarkan kerangka dengan menggunakan kalimat yang mudah dipahami. Selain itu, siswa juga dilatih untuk menggunakan dan menuangkan ide, gagasan dan aspirasinya. Berdasarkan hal itu maka masalah dalam penelitian ini adalah “ Bagaimana Kemampuan Menyusun Teks Pidato Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Kendari”. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menyusun teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 7 Kendari.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Karakteristik populasi adalah heterogen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 7 Kendari yang berjumlah 165 siswa dan sampel yang digunakan berjumlah 78 siswa. Instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah berupa tes kemampuan menyusun teks pidato yang diberikan kepada siswa dalam bentuk teks tertulis.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan salah satu bidang studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia juga termasuk sebagai mata pelajaran yang diujikan dalam ujian nasional untuk kelulusan pada setiap jenjang pendidikan. Oleh karena itu, pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas (SMA) dimaksudkan untuk meningkatkan keterampilan dan kemahiran berbahasa siswa.

Berdasarkan pembahasan tersebut, masalah yang yang diangkat dalam penelitian ini adalah “Bagaimana Kemampuan Menyusun Teks Pidato Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Kendari?”
Adapun tujuan yang menjadi Sasaran dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menyusun teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 7 Kendari.

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah peneliti dapat mendeskripsikan kemampuan menyusun teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 7 Kendari.

1.2 Kajian Pustaka
1.2.1 Pengertian Menulis
Syafi’ie (1988: 45) mengemukakan bahwa menulis pada hakikatnya adalah menuangkan gagasan , pendapat, perasaan, keinginan dan kemauan serta informasi ke dalam bahasa Indonesia kemudian mengirimkannya kepada orang lain.

1.2.2 Pengertian Pidato
Pidato dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pengungkapan pikiran dalam bentuk kata-kata yang ditujukan kepada orang lain atau wacana yang disampaikan untuk diucapkan di depan khalayak. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa pidato adalah penyampaian dan penamaan pikiran, informasi, atau gagasan dari pembicara kepada khalayak ramai.

1.2.3 Jenis-jenis Pidato
Sebelum berlatih menyusun teks pidato, ada baiknya terlebih dahulu memahami jenis-jenis pidato dan hal-hal yang berkaitan dengan teks pidato. Berdasarkan tujuannya, pidato dapat dogolongkan menjadi beberapa jenis, yaitu: (1) pidato informasi (2) pidato persuasif (3) pidato aksi.

1.2.4 Pengertian Teks Pidato
Sahlan, dkk (2007:23) mengartikan teks pidato sebagai naskah karangan yang berisi tulisan yang memuat segala masalah yang akan diuraikan di dalam pidato. Isi teks pidato harus disusun secara teratur dan berurutan.

    Kerangka Teks Pidato
Sahlan, dkk (2007: 23-24) menjelaskan langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun teks pidato yaitu pembukaan, pendahuluan, isi pokok, kesimpulan, harapan, dan penutup.

1.2.6 Teknik Menyusun Pidato
    Membatasi subjek untuk mencocokkan waktu yang tersedia, menjaga kesatuan dan kepaduan pidato.
    Menyusun ide pokok menurut tahap-tahap urutan alur dasar pidato (perhatian, kebutuhan, kepuasan, dan lain-lain) atau menurut salah satu pola organisasi (urutan kronologis dan urutan uang) dan lain-lain.
    Memasukkan dan menyusun sub-materi yang berhubungan di setiap ide pokok.
    Mengisi materi pendukung yang memperkuat atu membuktikan ide.
    Mengisi draf kasar, untuk meyakinkan bahwa subjek telah cukup terekam dan mencerminkan tujuan khusus pidato.

1.2.7 Hal-hal yang Diperhatikan dalam Menyusun Teks Pidato
Hal-hal yang diperhatikan dalam menyusun teks pidato adalah sebagai berikut (Indrawati, 2009 : 72-75).
1. Meneliti masalah
2. Menyusun uraian

1.2.8 Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah yang memperlihatkan bahwa proses penyampaian oleh pembicara/penulis dan proses penerimaan oleh pendenga/pembaca berlangsung dengan sempurna sehingga isi atau maksud yang yang disampaikan oleh pembaca/penulis tergambar lengkap lewat pikiran pendengar/pembaca. Pesan yang diterima oleh pendengar atau pembaca sama dengan yang dikehendaki oleh pembicara/penulis.

1.2.8 Pilihan Kata (Diksi)
Pilihan kata atau diksi merupakan unsur yang sangat penting dalam karang-mengarang, terutama dalam karangan ilmiah. Pada umumnya, kata-kata yang berdiri sendiri, yaitu lepas dari hubungan kalimat dan pengertiannya  hanyalah satu.

1.2.9 EYD
Kaidah ejaan seperti yang dimuat dalam buku podoman umum “Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan” merupakan salah satu pedoma yang digunakan dalam bahasa Indonesia ragam tulis. Oleh karena itu, aturan ejaan yang dipatuhi dalam bahasa tulis, perlu dipatuhi pula dalam penulisan penyusunan teks pidato. Kaidah ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan meluputi huruf kapital, dan  kaidah pemakaian tanda baca ( tanda titik dan tanda koma).
    Pembelajaran Menyusun Teks Pidato di SMA
Salah satu kemampuan berbahasa yang dituntut dan dikuasai siswa SMA dalam pembelajan bahasa dan sastra Indonesia adalah kemampuan menulis, dalam hal ini termasuk pula pada kemampuan menulis dan menyusun teks pidato. Menurut Muliastuti (1997: 313) bahwa pembelajaran menulis melatih siswa mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman, pesan, dan perasaan melalui tulisan.

BAB II
METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

2.1 Metode dan Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Sesuai dengan metode, maka peneliti berusaha menyajikan data-data dengan mendeskripsikan kenyataan  yang ditemukan di kelas yang berhubungan dengan kemampuan siswa dalam menyusun teks pidato siswa kelas X SMA Negeri 7 Kendari.
Penelitian ini tergolong dalam jenis penelitian sekolah, karena peneliti turun langsung mengambil data dari sekolah. Data diperoleh di sekolah sesuai dengan tujuan penelitian.

2.2  Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian ini menggunakan statistik deskriptif. Statistik yang digunakan adalah presentase. Persentase digunakan untuk mengetahui kebenaran setiap aspek yang dinilai dalam menyusun teks pidato. Rumus yang digunakan untuk menentukan nilai setiap responden adalah :
Nilai Kemampuan Menyusun Teks Pidato= (Skor Perolehan)/(Skor Maksimum)  ×100%

BAB III
HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN
Interpretasi kemampuan menyusun teks pidato siswa kelas X SMANegeri 7 Kendari pada setiap aspek yang dinilai dapat dilihat pada tabel berikut.

Interpretasi Kemampuan Menyusun Teks Pidato Siswa Kelas X SMA Negeri 7 Kendari pada Setiap Aspek yang dinilai
No    Aspek Penilaian    Persentase    Kategori
1.    Kesesuaian Isi dengan Judul Pidato    100%    Mampu
2.    Kesesuaian Isi dengan Kerangka Pidato    94,87%    Mampu
3.    Pilihan Kata    88,46%    Mampu
4.    Kalimat Efektif    60,25%    Tidak Mampu
5.    EYD    24,35%    Tidak Mampu
Berdasarkan tabel di atas, jelaslah bahwa ketidaktuntasan belajar dalam menyusun teks pidato SMA Negeri 7 Kendari tampak pada aspek kelimat efektif dan EYD. Ketidaktuntasan belajar pada aspek tersebut merupaka PR tersendiri bagi guru bahasa Indonesia di SMA Negeri 7 Kendari untuk segera dibenahi.

Masalah ketidaktuntasan belajar siswa terhadap kemampuan menyusun teks pidato pada aspek kalimat efektif dan EYD menunjukkan belum meratanya pemahaman siswa terhadap  penempatan tanda baca dan penggunaan huruf kapital sesuai dengan ejaan dan tata bahasa baku yang benar sedangkan pada aspek kalimat efektif masih banyak siswa yang menggunakan kalimat yang tidak mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca dalam penulisan teks pidatonya sebagaimana telah ditekankan dalam landasan teori bahwa dalam penulisan teks pidato, harus menggunakan kalimat efektif. Sebagian siswa yang menulis teks pidato dengan menggunakan kalimat-kalimat yang tidak mudah dipahami oleh pembaca, tidak fokus dalam menggunakan kata, dan ada juga siswa yang menggunakan kata secara berulang-ulang. Pada penilaian kalimat efektif dianjurkan tidak mengulang-ulang kata atau kalimat sebab di dalam ciri-ciri kalimat efektif terdapat ciri penghematan kata atau kalimat.

Dari ketidakmampuan siswa dalam membuat kalimat efektif dan eyd, kemungkinan besar disebabkan dari kemampuan guru mata pelajaran yang kurang mampu atau kurang berhasil dalam memberikan pelajaran mengenai kalimat efektif dengan cara efektif dan tepat kepada siswa sehingga siswa dapat memahami pelajaran itu dengan baik. Hal ini juga berhubungan dengan metode/strategi pembelajaran kalimat efektif yang diterapkan guru di dalam kelas.

Daftar Pustaka
Akhadiah, dkk. 1996. Pembinaan Kemampuan Menulis. Jakarta: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Badudu. 1985. Cakrawala Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan Silabus Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.
Indrawati. 2009. Bahasa dan Sastra Indonesia: untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Keraf. Gorys. 1994. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Keraf. Gorys. 1997. Komposisi CetakanXI. Flores: Nusa Indah.
Keraf. Gorys. 1999. Diksi dan Gaya Bahasa. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Sahlan, dkk. 2007. Materi Dasar Bahasa Indonesia. FKIP Universitas Haluoleo.
Suparno dan Mohammad yunus. 2005. Keterampilan Dasar menulis. Universitas
Terbuka.
Supriyadi. 1991. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 2. Jakarta:
Depdikbud.
Syafe’I, Imam. 1988. Retorika dalam Menulis. Jakarta: Depdiknas.
Tarigan, Djagi, dkk. 2000. Pendidikan Keterampilan Berbahasa. Universitas
Terbuka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar