Mozaik tentang
Kita
- Didedikasikan untuk bapak
tercinta, Hasrin -
Karya Elviana
Kemarin aku tertegun mendapati
tali pusarku tersimpan baik dalam lemari
Mungkin telah kau jadikan sebagai
hiasan untukmu
Sebab, adalah hadiah pertama dari
bayi mungil sekitar Sembilan belas tahun yang lalu
Takkan mungkin bisa kau tukar
dengan keelokan hiasan lain
Ah, kembali terbayang pada
ingatan lalu
Di sana, tempat sejarah tergelar
Semacam rengekan kanak-kanak usia
muda melekati wajah, juga riang orang-orang dewasa
Setengah terbata aku melafalkan
abjad dan menghitung angka
Dan kemudian jatuh tertidur
Bapak, sebelum maghrib, telah
kembali pulang
Sebab, jika terlambat, maka gelap
akan menjemputnya di jalan-jalan pulang
Kusambut kedatangan bapak dengan
riang, kadang juga dengan suara tangisan menggelegar yang dibuat-buat, sekedar
untuk ditimang oleh bapak yang saat itu nyatanya sangat lelah
Sungguh, aku rindu jadi cengeng
seperti masa kanak-kanak dulu
Agar dapat kusembunyikan wajah
pada dadamu sekedar dapat kusembunyikan tangis ketika dimarahi mama
Aku tetap menghidupkanmu sebagai
lelaki pagi
Mengajariku mendaki makna hidup
sebagai dongeng sebelum tidur
Mengirim mimpi ke langit lewat
burung-burung yang melintas di atas rumah-rumah
Juga merekat gambaran-gambaran
cerita dari akar-akar yang kau dapati setiap kau membersihkan kebun
Ya, kau membersihkan akar-akar
pohon di kebun kita untuk bisa kau tanami sesuatu sebagai penerus kehidupan
kita kala itu
Bapak, pulanglah sebelum gelap
benar-benar menghentikan langkah
Demi rembulan yang menebar aroma
malam
Pulanglah…..
Jangan biarkan waktu terlampau
mahal untuk kita bagi
Jangan biarkan waktu menjauhkan
kita
Sekedar untuk menyeruput teh dari
cangkir yang sama
Atau memecah bisu perjalanan
menuju kebun yang masih kau rawat hingga kini
Pulanglah…..
Sebelum semuanya benar-benar
dirampas oleh waktu
Amondo, 11 Oktober 2017